Ada sebuah rumor yang mengatakan bahwa salah satu negara adidaya telah berhasil menciptakan senjata pengendali cuaca bernama HAARP (High frequency Active Aural Research Program), yang konon katanya berlokasi di daerah Alaska.
Penciptaan senjata pengendali cuaca ini memang telah diprediksi banyak orang sebelumnya. Seorang ilmuwan kelas dunia bernama Dr. Rosalie Bartell telah mengkonfirmasi bahwa militer Amerika sedang mengerjakan sistim senjata pengatur cuaca sebagai senjata potensial, metodenya termasuk mengendalikan badai dan mengatur arah penguapan air di atmosfer bumi untuk menghasilkan banjir ditempat tertentu.
Mantan penasehat keamanan gedung putih bernama Zbigniew Brzezinski juga meramalkan hal ini dalam bukunya yang berjudul “Between Two Ages” , didalam bukunya ia menulis : ” Tehnologi akan menyediakan tehnik untuk untuk melakukan peperangan rahasia yang hanya memerlukan sedikit pasukan seperti tehnik memodifikasi cuaca yang dapat menimbulkan badai yang berkepanjangan”.
Konon pada tahun 2002 Rusia pernah mengkonfortir Amerika dihadapan PBB dengan menuduhnya telah menciptakan bencana bencana di Rusia dengan experimen experimennya. Pertanyaannya apakah Amerika telah menemukan teknologinya?
Dikalangan penganut teori konspirasi beredar sebuah rumor bahwa Amerika telah berhasil menciptakan senjata dahsyat tersebut dan mereka merahasiakannya dengan kedok ilmiah.
Senjata itu bernama HAARP , satu fasilitas super rahasia yg dianggap sebagai perwujudan senjata pamungkas tersebut.
HAARP adalah project bersama antara angkatan udara AS, angkatan laut AS, Universitas Alaska dan DARPA ((Defense Advances Research Projects Agency). Proyek ini dimulai pada tahun 1993 dan diproyeksikan berlangsung selama 20 tahun.
Fasilitas proyek ini terletak di Alaska, tepatnya di wilayah Gakona. Tujuan resminya adalah untuk “Menyediakan sebuah fasilitas untuk mengadakan eksperimen mengenai fenomena Ionosfer yang akan digunakan untuk menganalisa karaktenya dan mengembangkan teknologi pemuktahirannya untuk tujuan komunikasi dan pengintaian”.
Namun menurut beberapa orang ada sesuatu yang lebih besar yang sedang dilakukan ditempat itu, yaitu pengembangan senjata pemusnah massal. HAARP disebut mampu menciptakan bencana kelaparan diwilayah yang diinginkannya.
Pihak pihak yang menuntut jawaban mengenai HAARP tersebar di seluruh penjuru dunia, mulai dari penduduk Alaska sendiri hingga para ilmuwan di AS dan Eropa. Mereka khawatir kerusakan yg ditimbulkan HAARP tidak dapat dipulihkan.
Salah satu ekperimen HAARP adalah menembakan sinar elektomagnetik terkendali ke ionosfir bumi. Metode ini disebut dengan nama ” Pemanas Ionosfir”. Ionosfir adalah lapisan yang mengelilingi atmosfir bumi bagian atas dan jaraknya sekitar 40 – 60 mil diatas permukaan bumi.
David Yarrow seorang peneliti dengan latar belakang bidang elektronik mengatakan bahwa interaksi ini akan menyebabkan ionosfer menjadi robek, padahal ionosferlah yang melindungi bumi dari radiasi matahari.
Charles Yost peneliti lain dari North Carolina berkata, jika ionosfir terganggu maka atmosfir dibawahnya pasti akan terganggu.
Bagi ilmuwan kekuatiran utamanya adalah kerusakan pada ionosfir bumi. tapi bagi penganut teori konspirasi kekuatiran utamanya adalah kehadiran senjata pemusnah massal.
Menurut militer tidak ada tujuan untuk menciptakan senjata pemusnah massal, aplikasi HAARP hanyalah digunakan untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas pertahanan Amerika seperti untuk menciptakan siste komunikasi kapal selam yang lebih efesien, memantau dan menangkal serangan rudal yang datang dengan tiba tiba dan untuk memantau topografi wilayah luas untuk tujuan pertahanan.
Diluar benar atau tidaknya rumor tsb, namun HAARP telah mencapai status yang mensejajarkannya dengan Area 51.
Baru baru ini ketika telegraph.co.uk mendaftar 30 teori konspirasi terbesar sepanjang masa , HAARP menduduki peringkat ke 27. Tapi akhir akhir ini HAARP menjadi lebih sering dibahas didunia maya menyusul beberapa bencana yang terjadi seperti gempa dahsyat di Cina pada mei 2008 yang dicurigai ulah dari HAARP.