Melalui Proses Evolusi Berkesinambangan
Formula 1, Nascar, Kejuaraan Dunia Reli, Drag Race, Indy Racing, Champ Car dan lain-lain semuanya secara basic menggunakan jenis mesin yang sama. Namun, mesin-mesin tersebut kemudian dimodifikasi sedemikian rupa untuk masing-masing tipe mobil maupun jenis balapan dan menggunakan bahan bakar yang berbeda.
Bahan bakar yang digunakan dalam Formula 1 berbeda dengan apa yang digunakan dalam Nascar dan sangat berbeda dengan jenis bahan bakar yang Anda gunakan untuk mobil jalanan. Formula 1, Indy Racing League (IRL) dan Champ Car semuanya dikategorikan dalam Open Wheel Racing (balapan dengan ban terbuka).
Mobil balap F-1 merupakan mobil dengan ban terbuka dan jauh lebih rendah daripada mobil-mobil lainnya. Mesin-mesin mereka, secara garis besar, berada di tengah atau di belakang. Ini berarti posisi mesin berada di belakang dan di antara akseleri depan dan belakang. Mesin-mesin F-1 merupakan jenis model terbaik dalam teknologi pembakaran dalam mesin. Pabrikan mobil F-1 ini selalu bersaing. Mengapa demikian? Karena persaingan dan pencipta mesin ini datang dari seluruh dunia (Mercedes Benz, Ferrari, BMW, Ford, Toyota, Renault) membuat mesin F-1 memiliki sekian banyak variasi dan desain yang berbeda.
Sebuah mesin F-1 tidak dengan tiba-tiba dapat tercipta dengan begitu canggih secara mendadak, namun melalui proses evolusi berkesinambungan. Mesin F-1 modern tidak menghadirkan kehebatan dari teknologi saat ini, namun merupakan sebuah rangkaian peningkatan berkesinambungan yang sudah dilangsungkan selama lebih dari setengah abad silam.
Sejarah F-1
Pada 1950, saat lomba F-1 baru digelar, beberapa industri perusahaan mobil mulai melakukan eksperimen dengan mobil-mobil mereka, dengan mengembangkan performa dan desain mobil. Mereka kemudian memutuskan untuk bersaing satu sama lain, sehingga mereka terus-menerus mencoba mengembangkan metode baru dan desain mutakhir. Hal ini merepresentasikan kelahiran dari mesin F-1, dan sebuah mesin yang dirancang untuk satu fokus, menjadi salah satu yang terbaik di ajang adu ketangguhan dan kehandalan mesin.
Alfa Romeo 158, salah satu mobil pertama F-1 hanya memiliki 8 silinder dalam konfigurasi satu baris. Ini berarti delapan silinder tersebut ditempatkan dalam satu jejer dengan kapasitas 1.479 cc. Kekuatan Alfa 158 mampu mengeluarkan 350 tenaga kuda pada putaran 8.500 rpm.
Sekarang marilah kita melangkah beberapa tahun ke depan. Kita pernah mendengar sebuah mobil balap hebat yang meluncur di lintasan Italia Utara. Alfa Romeo 179, dengan kapasitas mesin 2.991 cc 600 V-12. Menghasilkan 535 kekuatan kuda pada 12.300 rpm. Kekuatan kuda sudah meningkat dan kecepatan mesin semakin hebat, sehingga methanol menjadi pilihan utama daripada bensin. Ini membawa kita ke hari sekarang di mana mesin dengan pembakaran canggih ditemukan dalam mobil balap F-1.
Alfa Romeo tidak lagi membuat mobil atau mesin F-1, namun sebuah pabrikan lain pernah berhasil menciptakan salah satu mesin paling baik. Mesin Ferrari F 2004 diciptakan untuk menjadi juara. Memenangkan 14 dari 17 balapan dalam satu musim di tangan Michael Schumacher (juara dunia 7 kali). Mesin mobil tersebut menggunakan sistem V-10, berkekuatan 3.000 cc dan mampu mengeluarkan 850 tenaga kuda dengan putaran mesin fantastis mencapai 18.500 rpm.
Seseorang mungkin berkhayal bagaimana mesin kuat seperti itu kemudian dapat digabungkan dengan sebuah mobil balap F-1 yang ringan. Jawabannya terletak pada sistem pengaturan rancangan mobil termasuk komponen-komponen lain. Komponen tersebut termasuk gearbox, kopling, tangki bahan bakar, tangki oli dan sistem pengeluaran. Juga sistem suspensi mendapat rancangan desain yang nantinya mampu mengakomodasi kekuatan hebat yang dihasilkan oleh mesin.
Fokus sejarah dari balapan F-1 selalu semakin cepat dan cepat. Ini sering membuat para desainer untuk membuat mesin yang mampu melebihi sebelumnya. Mesin-mesin tersebut diciptakan untuk mampu melebihi batas kemampuannya, dengan hasil yang dapat digunakan dengan maksimal. Dalam usaha untuk meningkatkan desain mesin, FIA, badan yang menaungi balapan F-1, memberikan syarat kepada tim untuk merancang mesin yang mampu digunakan untuk jangka panjang.